Mengapa Diare Bisa Terjadi? dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Mengapa Diare Bisa Terjadi?- Diare adalah kondisi di mana seseorang mengalami buang air besar yang encer atau cair lebih dari tiga kali dalam sehari. Meskipun sering dianggap sebagai masalah ringan, diare dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik, terutama dehidrasi. Penting untuk memahami penyebab dan penanganan diare agar pemulihan bisa cepat dan dampak yang lebih serius bisa dicegah. Dalam artikel ini Tim DailySSH.com akan menjelaskan mengapa diare bisa terjadi? dan bagaimana cara mengatasinya. Sebelum lanjut kalian harus tau terlebih dahulu!

 

Apa Itu Diare?

Sistem pencernaan kita dirancang untuk menyerap nutrisi dari makanan dan cairan, kemudian membuang sisa-sisanya. Usus besar memainkan peran krusial dalam menyerap air dari feses. Ketika proses ini terganggu, entah karena usus besar tidak menyerap cukup air atau karena terlalu banyak cairan yang dikeluarkan ke usus, hasilnya adalah diare. Feses menjadi encer, sering, dan bisa disertai dengan gejala lain seperti kram perut, mual, muntah, demam, atau kembung.

Tipe-tipe diare berdasarkan lamanya berlangsung:

  • Diare akut: terjadi hanya selama 1–2 hari, biasanya disebabkan oleh infeksi
  • Diare persisten: terjadi selama 2–4 minggu
  • Diare kronis: berlangsung lebih dari 4 minggu, sering kali berhubungan dengan penyakit yang lebih serius

 

Penyebab Umum Diare

1. Infeksi pada Saluran Pencernaan

Ini adalah penyebab paling umum dari diare akut.

  • Virus: seperti Norovirus, Rotavirus, Adenovirus – sangat mudah menular, terutama pada anak-anak.
  • Bakteri: termasuk Salmonella, E. coli, Shigella, dan Campylobacter, biasanya berasal dari makanan atau minuman yang terkontaminasi.
  • Parasit: misalnya Giardia lamblia – yang berasal dari air yang tidak bersih.

2. Penggunaan Obat-obatan

Beberapa obat dapat menyebabkan diare sebagai efek samping:

  • Antibiotik – bisa membunuh bakteri baik dalam usus
  • Antasida yang mengandung magnesium
  • Obat kanker dan kemoterapi
  • Obat anti-inflamasi seperti ibuprofen
  • Beberapa jenis obat jantung
Baca Juga :  Apa itu Penyakit Asma? Berikut Adalah Penjelasannya

3. Intoleransi terhadap Makanan dan Alergi

  • Intoleransi laktosa: banyak terjadi pada orang Asia
  • Penyakit celiac: reaksi terhadap gluten
  • Intoleransi terhadap fruktosa atau pemanis buatan
  • Alergi makanan: seperti alergi terhadap susu, telur, atau kacang

4. Penyakit Pencernaan yang Kronis

  • IBS (Sindrom Usus Bergetar): menyebabkan perubahan pada frekuensi buang air besar
  • IBD (Penyakit Usus Inflamasi): termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulseratif
  • Pankreatitis: mengganggu produksi enzim pencernaan
  • Hipertiroidisme: mempercepat proses pencernaan

5. Stres dan Kecemasan

Gangguan emosional dapat mempengaruhi fungsi usus melalui hubungan antara otak dan usus.

6. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Alkohol dapat mengiritasi saluran pencernaan dan mempercepat pergerakan usus.

 

Cara Mengatasi Diare

1. Rehidrasi Adalah Kunci

Diare bisa menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit yang berbahaya.

  • Konsumsi air putih, kaldu, teh herbal, atau jus yang diencerkan
  • Solusi Rehidrasi Oral (ORS) sangat dianjurkan
  • Hindari minuman bersoda, beralkohol, berkafein, dan jus yang pekat

2. Sesuaikan Pola Makan

Tujuan agar sistem pencernaan bisa pulih kembali.

  • Menerapkan diet BRAT (pisang, nasi, saus apel, roti panggang)
  • Makanan lain: kentang rebus, sup bening, dan ayam tanpa kulit
  • Hindari: sayuran mentah, makanan pedas, berlemak, susu (kecuali yogurt probiotik), dan pemanis buatan

3. Gunakan Obat dengan Tepat

  • Loperamide (Imodium): memperlambat pergerakan usus. Tidak dianjurkan jika terdapat demam atau darah dalam tinja.
  • Bismuth Subsalicylate: membantu mengurangi peradangan dan sekresi usus
  • Probiotik: untuk memulihkan keseimbangan flora usus
  • Antibiotik: hanya jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri (berdasarkan resep dokter)
  • Obat anti-parasit: jika terbukti ada infeksi parasit

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?

Segera dapatkan perawatan medis jika:

  • Diare berlanjut lebih dari 2 hari pada orang dewasa atau 24 jam pada anak-anak
  • Terdapat tanda-tanda dehidrasi berat: mulut kering, frekuensi buang air kecil yang jarang, merasa lemas
  • Tinja yang keluar berdarah atau hitam
  • Disertai demam tinggi
  • Mengalami nyeri perut yang hebat
  • Diare terjadi pada bayi, orang tua, atau individu dengan kondisi medis yang sudah ada
  • Baru saja berkunjung ke daerah yang berisiko tinggi
Baca Juga :  5 Rekomendasi Tempat Wisata Bogor Paling Terpopuler 2023

 

Pencegahan Diare

Langkah-langkah berikut dapat diambil untuk mencegah diare, terutama yang disebabkan oleh infeksi:

  • Cuci tangan sebelum makan dan setelah buang air
  • Pastikan makanan dimasak dengan baik
  • Minum air bersih atau air kemasan
  • Cuci buah dan sayur dengan air bersih
  • Jaga kebersihan peralatan makan

 

Kesimpulan

Diare adalah tanda umum yang dapat menunjukkan adanya infeksi atau masalah pada sistem pencernaan. Meskipun seringkali dapat sembuh dengan sendirinya, diare tetap perlu ditangani dengan serius agar tidak menyebabkan dehidrasi. Penanganan utama dalam mengatasi diare adalah memastikan kecukupan cairan tubuh dan menghindari makanan atau kebiasaan yang dapat memperburuk keadaan. Apabila diare berlangsung lama atau terdapat gejala-gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *